Jumat, 22 Januari 2010

Tip Trik Jima'

Malam pertama, bagi pasangan yang telah menikah, adalah masa-masa yang sangat menegangkan. Menegangkan, karena pada malam itulah dua manusia yang sebelumnya tidak pernah berdekatan bertemu dalam sebuah suasana yang penuh keintiman. Pada malam itu, tidak ada lagi yang disembunyikan, karena akad nikah telah diucapkan beberapa waktu yang lalu.

Dan berikut ini, izinkanlah saya untuk sedikit berbagi tentang hal-hal yang harus kita lakukan saat memasuki malam pertama. Semoga berkenan.


1. Shalat Dua Raka'at Ketika Masuk Menemui Istri.

Setelah acara walimah/resepsi selesai dan suasana sudah tenang, suami akan masuk ke kamar pengantin untuk menemui istrinya. Pada saat itu disunnahkan bagi kedua mempelai melaksanakan shalat dua raka'at.

Bacaan dalam sholat ini bisa dibaca sirr maupun jahr. Tapi membaca jahr (yang cukup didengar oleh keduanya saja) insya Allah akan membaca nuansa tersendiri bagi suasana hati suami dan istri. Apalagi kalau Anda memiliki kemampuan membaca Al Quran yang baik, insya Allah akan tambah mantap lagi deh.

2. Membaca Do'a bagi Mempelai Laki-laki.

Setelah selesai melaksanakan shalat, disunnahkan bagi mempelai laki-laki untuk membaca do'a sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

"Jika salah seorang kamu menikahi perempuan, maka ia hendaklah membaca do'a :

'Allahumma inni as aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha alaihi wa a'udzubika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha alaihi'.

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang telah Engkau adakan untuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan dari keburukan yang Engkau adakan untuknya. (HR Abu Dawud)

Nah, jangan lupa dihapal doanya ya.

3. Mencairkan suasana dengan saling berdialog.

Jika setelah itu suasana masih kaku, biasanya bagi istri, sebaiknya suami tidak tergesa-gesa dengan langsung melakukan jima'. Simaklah kisah malam pertama Syaikh Asy-Sya'bi, seorang tabi'in terkenal yang menikahi seorang perempuan dari Bani Tamim bernama Zainab binti Hudhair. Syaikh Asy-Sya'bi menuturkan sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Ahkamun Nisaa':

"Setelah selesai walimah dan suasana kembali tenang, aku masuk menemuinya dan berkata, 'Sesungguhnya termasuk sunnah mengerjakan shalat dua raka'at. Lalu aku berdiri melakukannya dan memohon kepada Allah agar melimpahkan kebaikan di malam ini. Ketika aku berpaling ke kanan mengucapkan salam, aku melihatnya ikut shalat di belakangku. Kemudian ketika berpaling ke kiri, aku sudah melihatnya sudah berada di tempat tidurnya. Akupun mengulurkan tanganku, tetapi ia berkata, 'Sabarlah, sesungguhnya aku adalah perempuan yang asing bagimu. Demi Allah, kini aku sedang meniti jalan yang paling berat yang sebelumnya belum pernah ku alami. Engkau adalah laki-laki asing, aku belum mengenal perangaimu, maka ceritakanlah hal-hal yang engkau sukai untuk aku kerjakan dan hal-hal yang engkau benci untuk aku hindari. Akupun menjawab, 'Aku suka ini dan ini, aku benci ini dan itu, sementara ia mendengarkanku dengan penuh perhatian. Akhirnya malam yang paling indah itupun aku raih."

Kepada para suami, berdialoglah dengan cara yang ahsan. Perlakukanlah wanita di hadapan Anda itu, yang baru saja menjadi pendamping yang sah bagi Anda, dengan lembut dan halus. Bisa juga dengan mengingat-ingat kembali masa-masa ta’aruf dulu yang berkesan, atau bisa juga dengan menceritakan tentang diri kita kepadanya.

Harap diketahui, pada malam itu biasanya istri Anda akan sangat malu, karena itulah saat pertamanya berdekatan dengan Anda. Oleh karenanya, berinisiatiflah dan jangan menjadi patung yang diam tanpa suara.

Kalau Anda tidak berani berbicara, saran saya, ambillah handphone Anda, lalu ketiklah sebuah pesan pendek kepada istri Anda itu. Tuliskanlah ucapan-ucapan indah kepadanya, dan percayalah, suasana yang tegang akan mencair ketika istri Anda tersenyum penuh sipu saat membaca pesan pendek itu.

Cara lainnya ialah dengan menyediakan makanan kecil dan minuman, dan buah adalah ide yang bagus. Sediakanlah buah yang mudah dikonsumsi bagi Anda berdua. Anggur misalnya, atau jeruk dan pisang. Kalau durian? Wah, saya kira itu bukan ide yang baik tuh, he3x,,, Mungkin saat Anda berdua mengobrol, cobalah untuk menyuapinya buah yang sudah disiapkan sebelumnya. Sedangkan untuk minuman, cobalah Anda minta kepada istri Anda untuk menyediakan susu. Tapi sebelumnya, tanyakan dulu kepadanya apakah dia alergi susu atau tidak. Kalau ternyata istri kita tidak terlalu suka susu, maka siapkanlah alternatif lainnya. Saya kira Anda lebih paham masalah ini.

4. Melakukan Jima’

Dalam melakukan jima' pertama ini hendaknya suami tidak tergesa-gesa. Keduanya hendaknya memperlakukan pasangannya dengan lemah lembut. Interaksi yang lemah lembut dan penuh kasih saying akan memudahkan mereka melakukan jima' pertama ini. Sebaiknya keduanya mempelajari terlebih dahulu adab-adab dan tata cara jima' yang diajarkan Rasulullah SAW. Sudah banyak buku karya ulama yang membahas tema ini, diantaranya Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin. Dalam salah satu pembahasannya beliau menulis tentang adab-adab jima' sebagai berikut:

• Membaca Basmallah dan berdo'a sebelum melakukan jima'.

"Dari Abdullah bin Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang kamu ingin berjima' dengan istrinya, hendaklah ia membaca: 'Bismillah, Allahumma jannibnaa asy-syaithana wa jannibi asy-syaithana ma rozaqtanaa' (Dengan nama Allah, Yaa Allah jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang Engkau rizqikan kepada kami). Maka seandainya ditakdirkan dari hubungan itu seorang anak, anak itu tidak akan diganggu syetan selama-lamanya." (HR Bukhari dan Muslim)

• Melakukan pemanasan (pengantar) jima'.

Pengantar jima' dimaksudkan agar suami tidak mendatangi istrinya dalam kondisi istri tidak siap. Pada hakikatnya perempuan menginginkan dari laki-laki seperti laki-laki menginginkannya dari perempuan, hanya saja kesiapan perempuan untuk melakukan jima' tidak muncul setiap saat sebagaimana laki-laki. Beberapa pengantar jima' misalnya: saling mencumbu dengan melakukan hubungan ringan sebelum jima' dengan berciuman, berpelukan dan perbuatan yang lain yang kesemuanya dimaksudkan untuk memberi rangsangan dan membangkitkan gairah untuk melakukan jima'. Dengan melakukan pengantar jima' ini diharapkan keduanya dalam kondisi benar-benar siap untuk berjima' sehingga keduanya dapat meraih kepuasan.

Melakukan jima' tanpa tergesa-gesa.

Lakukanlah jima' dengan kelembutan dan penuh kasih sayang. Jika dalam melakukan jima' pertama ini ternyata masih terdapat kesulitan, jangan tergesa-gesa untuk menyelesaikannya pada saat itu juga. Bersabarlah, mungkin akan mudah setelah berlangsung beberapa hari. Dan apabila suami mencapai kepuasan lebih dulu, hendaknya tidak tergesa-gesa beranjak dari istrinya, tunggulah sampai istri dapat meraih kepuasan.
Dengan memperhatikan tuntunan Rasulullah SAW tersebut malam pertama disamping akan menjadi kenangan indah bagi kedua pihak, sekaligus juga bernilai ibadah disisi Allah SWT.

Berikut ini, ada beberapa tips dari saya kepada mereka yang akan memasuki malam pertamanya. Semoga bermanfaat:

  1. Jaga ruhiyah. Perbanyak frekuensi beribadah Anda. Dekatkanlah diri Anda kepada Allah lebih dekat lagi, lebih erat lagi.
  2. Ingat 3 prinsip BERANI ini: Bersih, Rapi dan Wangi. So, pastikan kondisi tubuh Anda dalam seperti ini. Kalau masih ada sisa-sisa make-up pada wajah Anda, bersihkanlah. Saling membersihkan make-up yang masih tersisa juga bisa membantu Anda mencairkan suasana lho. Coba deh.
  3. Senantiasa meluruskan niat. Ya, betul. Luruskanlah niat Anda selalu dalam setiap kesempatan. Saat membuka pintu kamar, saat menatap wajahnya, saat menggenggam tangannya, dan saat-saat yang lainnya. Kenapa begitu? Karena waktu itu adalah waktu-waktu yang sangat sensitif, sehingga memudahkan syetan untuk membisikkan hal yang tidak-tidak kepada kita.
  4. Jangan tergesa-gesa. Kepada para suami, keep relaks, keep confidence, keep cool, n keep calm. Pokoke nyantai saja lah. Ok.
  5. Terakhir, jangan lupakan doa. Nggak lucu kan saat Anda sudah siap beraksi tapi sekonyong-konyong Anda lupa teks doanya. Kalaupun ternyata Anda ini seorang pelupa, tidak ada salahnya menyiapkan catatan kecil sebagai pengingat Anda. Ketika istri mengetahuinya, janganlah Anda malu. Insya Allah istri Anda akan menghargai ikhtiar Anda untuk berbuat seterbaik mungkin saat itu.

Selamat berikhtiar dan semoga Allah memberkahi. Amin.^^


Sumber : http://newgie68.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar